Selasa, 13 Mei 2014
Longsor Timpa Ruang Tamu Rumah Imam
di Tembalang
Sabtu, 18 Januari 2014 18:02 WIB
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
ilustrasi longsor
TRIBUNJATENG.COM,
SEMARANG - Sebagian
wilayah di Kota Semarang dilanda banjir serta longsor tetapi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menjelaskan bencana alam tersebut
tidak sampai menyebabkan korban jiwa.
Tim evakuasi
BPBD Kota Semarang Heriyanto di Semarang, Sabtu, menyebutkan sejumlah daerah
yang terjadi tanah longsor yakni di Kecamatan Semarang Barat dan Tembalang,
sementara banjir terjadi di Kecamatan Semarang Utara.
Banjir
terjadi di Kelurahan Dadapsari dan Kelurahan Bandarharjo dengan ketinggian air
sekitar 40 sentimeter hingga 60 sentimeter.
"Ada
dapur umum di Kelurahan Bandarharjo dan logistik sudah siap di lokasi,"
katanya, seperti dikutip dari Antara.
Sementara
daerah yang terjadi longsor yakni di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarat
Barat pada Sabtu sekitar pukul 03.00 WIB yang menimpa bagian dapur dua rumah
yang ada di bawahnya.
Longsor juga
terjadi di RT 1 RW 3 Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang dengan luas 12
meter dan ketinggian enam meter yang menimpa ruang tamu Imam Sudarmaji.
"Tidak
ada korban jiwa dalam musibah tersebut, tetapi kerugian diperkirakan mencapai
Rp 25 juta," katanya.
Longsor juga
terjadi di RT 1 RT 3 Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat dan
tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Hingga
saat ini beluma ada yang meminta perahu karet, hanya logistik saja serta
kebutuhan material seperti pasir dan terpal untuk menahan longsor,"
katanya.
Pantauan
pada Sabtu siang, di Kawasan Johar, Bubaan, Jalan Patimura, dan sebagian Jalan
dokter Cipto juga terjadi genangan sekitar 30 sentimeter hingga 40 sentimeter.
Tingginya
genangan menyebabkan sejumlah kendaraan mogok karena nekat melewati jalur
tersebut.
Longsor terjadi akibat penebangan liar
yang akan menyebabkan hutan menjadi gundul. Jika terjadi penebangan liar maka
jika terjadi hujan tidak ada akar-akar tumbuhan yang menahan jatuhnya air hujan
dan menahan air hhujan di tanah. Akibatnya lapisna tanah bagian atas yang
mengandung humus dan subur akan ikut tergerus oleh aliran air hujan. Bila
berlangsung teru-menerus tanah menjadi kurus dan tandus selain itu tanah
menjadi jenuh, tidak mampu lagi menahan air. Jika lahan terssebut merupakan
lahan miring, tanah yang sudah tidak mampu menahan air hujan maka akan terjadi
longsor.
Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor
- Tidak menebang atau merusak hutan
- Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kyat, seperti nimba, bambu, akar wangi, lamtoro dans ebagainya, pada lereng-lereng yang gandul
- Membuat saluran air hujan
- Membangun saluran air hujan
- Membangun dinding penan di lereng-lereng yang termal
- Memeriksa keadaan tanah secara berkala
- Mengukur tingkat kederasan hujan
- membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan.
- Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun
- Membuat peta bahaya.
- Melakukan deteksi dini